Teknologi LG Cinema 3D hingga The Next Generation 3D TV - Andakah penggemar atau pengaggum teknologi 3D ? . Teknologi 3D atau 3 Dimensi kini sudah semakin menarik minat masyarakat. Tidak sedikit orang yang merasa takut saat ingin menyaksikan tayangan tiga dimensi (3D), apalagi saat ini banyak sumber berita yang kurang akurat dan salah menginformasikan tentang efek-efek negatif tayangan 3D bagi kesehatan. Misalkan, menonton tayangan 3D bisa menyebabkan pusing, mual, lelah mata dan nggak nyaman karena posisi duduknya harus tegak lurus dengan bidang layar TV 3D.
Memang, tidak bisa dipungkiri jika ada produsen elektronik yang memproduksi teknologi 3D dengan basis 3D aktif, sehingga menyebabkan efek-efek negatif seperti disebutkan diatas. Namun, saat ini Anda tidak perlu khawatir lagi. Dengan perkembangan teknologi saat ini, layar televisi tiga dimensi dirancang menyajikan konten yang semakin nyaman dilihat mata. LG Electronics misalnya menyebut produk televisi tiga dimensi terbarunya, Cinema 3D TV, sebagai next generation 3D TV karena bisa menjadi jawaban akan ketidaknyamanan menonton TV 3D masa kini. Misalnya masalah kelelahan mata, beratnya kaca mata, dan terbatasnya sudut penglihatan.
Flat Panel display Manager LG Electronics Eko Adhi Suyitno mengatakan, keunggulan Cinema 3D TV ada pada tiga hal, yakni kenyamanan mata, kenyamanan kaca mata, serta kenyamanan penggunaan. Ketiga kenyamanan diupayakan dengan inovasi pada kaca mata dan teknologi konversi gambar dari 2D menjadi 3D yang lebih dalam. “Ini beda dengan TV 3D biasa. TV 3D biasa berkedip 60 kali tiap detiknya, sehingga mata menjadi lelah. LG telah bersertifikasi bebas kedipan,” ungkap Eko di Jakarta. Menghilangan kedipan meningkatkan kenyamanan mata. Kenyamanan mata juga ditunjang dengan gambar yang 2 kali lebih terang dari TV 3D konvensional. Penglihatan juga dibuat lebih nyaman sebab gambar bisa dilihat dari beragam sudut pandang. “Biasanya kan kita harus menonton 0 derajat, tegak. Dengan produk LG ini kita bisa menonton dengan sudut pandang yang lebih luas,” ujar Eko. Penonton tak harus duduk tegak lurus bidang layar, tetapi bisa dalam posisi bersender dan berbaring. Sementara itu, kenyamanan kaca mata diupayakan dengan meringankan beratnya. Kaca mata 3D konvensional memiliki berat 40 gram, sementara kaca mata yang digunakan oleh Cinema 3D TV hanya memiliki berat 16 gram. “Ini bisa mengurangi rasa capek karena harus memakai kacamata yang berat selama menonton,” ungkap Eko. SG-3D-FPR-3D1 Kaca mata yang digunakan oleh produk ini juga tak menggunakan baterai. Ini mendukung kenyamanan sebab bebas dari gelombang elektromagnetik dan pengguna tak perlu repot mengisi ulang baterai. Satu hal terpenting lainnya, kaca mata yang digunakan juga nyaman di kantung dengan harga yang lebih terjangkau. Pengguna bisa membeli sebanyak anggota keluarga.
Eko mengatakan, keunggulan dalam penggunaan dilakukan dengan inovasi konversi gambar dari 2D ke 3D. “Konversi gambar dari 2D ke 3D sampai 20 level kedalaman, ini berbeda dengan TV 3D lainnya yang hanya sampai 10 kedalaman,” kata Eko. Dengan hal ini, keterbatasan konten 3D bisa diatasi dengan tetap mengutamakan kualitas gambar. Cinema 3D TV memiliki teknologi Film Patterned Retarder (FPR). Dengan teknologi tersebut, lapisan khusus digunakan pada layar TV sehingga bisa memproduksi gambar 3D. Teknologi LG ini menjawab masalah yang muncul saat TV 3D dengan kacamata masih menyebabkan kelelahan sementara TV 3D tanpa kacamata yang belum sempurna. Selain Cinema 3D TV, LG juga menawarkan Smart TV. Televisi itu dilengkapi remote control yang bisa dioperasikan cuma dengan satu klik. Selain itu juga dilengkapi dengan fitur smart share yang memungkinkan pemindahan konten dari PC ke TV dan streaming nirkabel dari perangkat yang kompatibel. Terakhir, Smart TV juga menawarkan konten top di Indonesia, yaitu detik.com, kaskus, dan liputan6.com.
Demikianlah postingan berjudul Teknologi LG Cinema 3D hingga The Next Generation 3D TV , semoga saja ini hanya bersifat menghibur Anda sekalian di pagi yang cerah ini. Best Regards for LG .
Rating: 4.5
Memang, tidak bisa dipungkiri jika ada produsen elektronik yang memproduksi teknologi 3D dengan basis 3D aktif, sehingga menyebabkan efek-efek negatif seperti disebutkan diatas. Namun, saat ini Anda tidak perlu khawatir lagi. Dengan perkembangan teknologi saat ini, layar televisi tiga dimensi dirancang menyajikan konten yang semakin nyaman dilihat mata. LG Electronics misalnya menyebut produk televisi tiga dimensi terbarunya, Cinema 3D TV, sebagai next generation 3D TV karena bisa menjadi jawaban akan ketidaknyamanan menonton TV 3D masa kini. Misalnya masalah kelelahan mata, beratnya kaca mata, dan terbatasnya sudut penglihatan.
Flat Panel display Manager LG Electronics Eko Adhi Suyitno mengatakan, keunggulan Cinema 3D TV ada pada tiga hal, yakni kenyamanan mata, kenyamanan kaca mata, serta kenyamanan penggunaan. Ketiga kenyamanan diupayakan dengan inovasi pada kaca mata dan teknologi konversi gambar dari 2D menjadi 3D yang lebih dalam. “Ini beda dengan TV 3D biasa. TV 3D biasa berkedip 60 kali tiap detiknya, sehingga mata menjadi lelah. LG telah bersertifikasi bebas kedipan,” ungkap Eko di Jakarta. Menghilangan kedipan meningkatkan kenyamanan mata. Kenyamanan mata juga ditunjang dengan gambar yang 2 kali lebih terang dari TV 3D konvensional. Penglihatan juga dibuat lebih nyaman sebab gambar bisa dilihat dari beragam sudut pandang. “Biasanya kan kita harus menonton 0 derajat, tegak. Dengan produk LG ini kita bisa menonton dengan sudut pandang yang lebih luas,” ujar Eko. Penonton tak harus duduk tegak lurus bidang layar, tetapi bisa dalam posisi bersender dan berbaring. Sementara itu, kenyamanan kaca mata diupayakan dengan meringankan beratnya. Kaca mata 3D konvensional memiliki berat 40 gram, sementara kaca mata yang digunakan oleh Cinema 3D TV hanya memiliki berat 16 gram. “Ini bisa mengurangi rasa capek karena harus memakai kacamata yang berat selama menonton,” ungkap Eko. SG-3D-FPR-3D1 Kaca mata yang digunakan oleh produk ini juga tak menggunakan baterai. Ini mendukung kenyamanan sebab bebas dari gelombang elektromagnetik dan pengguna tak perlu repot mengisi ulang baterai. Satu hal terpenting lainnya, kaca mata yang digunakan juga nyaman di kantung dengan harga yang lebih terjangkau. Pengguna bisa membeli sebanyak anggota keluarga.
Eko mengatakan, keunggulan dalam penggunaan dilakukan dengan inovasi konversi gambar dari 2D ke 3D. “Konversi gambar dari 2D ke 3D sampai 20 level kedalaman, ini berbeda dengan TV 3D lainnya yang hanya sampai 10 kedalaman,” kata Eko. Dengan hal ini, keterbatasan konten 3D bisa diatasi dengan tetap mengutamakan kualitas gambar. Cinema 3D TV memiliki teknologi Film Patterned Retarder (FPR). Dengan teknologi tersebut, lapisan khusus digunakan pada layar TV sehingga bisa memproduksi gambar 3D. Teknologi LG ini menjawab masalah yang muncul saat TV 3D dengan kacamata masih menyebabkan kelelahan sementara TV 3D tanpa kacamata yang belum sempurna. Selain Cinema 3D TV, LG juga menawarkan Smart TV. Televisi itu dilengkapi remote control yang bisa dioperasikan cuma dengan satu klik. Selain itu juga dilengkapi dengan fitur smart share yang memungkinkan pemindahan konten dari PC ke TV dan streaming nirkabel dari perangkat yang kompatibel. Terakhir, Smart TV juga menawarkan konten top di Indonesia, yaitu detik.com, kaskus, dan liputan6.com.
Demikianlah postingan berjudul Teknologi LG Cinema 3D hingga The Next Generation 3D TV , semoga saja ini hanya bersifat menghibur Anda sekalian di pagi yang cerah ini. Best Regards for LG .
Rating: 4.5
Komentar
Posting Komentar